PAKAR Aceh Jaya : Jika Partai Lokal Bersatu, Butir MoU Semakin Mudah

Lambang Partai lokal Aceh, (ist)
PENGAWAL | CALANG - Pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) di Kabupaten Aceh Jaya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pencinta partai lokal dimana hasil akhir rapat pleno Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Jaya beberapa waktu yang lalu membuat partai lokal lebih mendominasi peraihan kursi di parlemen Aceh Jaya.

Saat Pileg Tahun 2019 jelas terbukti Partai lokal di Kabupaten Aceh Jaya mampu meraih 12 kursi di DPRK. Diantaranya 7 kursi diraih Partai Aceh (PA), 3 kursi Partai Nanggroe Aceh (PNA) dan 2 kursi di raih oleh Partai Damai Aceh (PDA).

"Pencapaian ini akan membuat arah Koalisi baru. Jika parlok sejalan dan searah untuk memperkuat jati diri orang Aceh, maka di parlemen Aceh Jaya akan mengukir sejarah baru yang di monitori oleh parlok dan keseimbangan akan terjadi," tutur Rahmat Fuadi, Humas LSM Pusat Kajian Advokasi Rakyat (PAKAR) Aceh Jaya, Minggu, 12/5/2019.

Menurut Rahmat, walaupun Partai Aceh yang mengalami penurunan perolehan kursi di bandingkan pada pemilihan legislatif 2014 yang lalu. namun partai yang di dominasi oleh Mantan GAM ini tetap menjadi partai pemenang nyakni 7 kursi yang tentunya pada Pilkada serentak kedepan memenuhi syarat dalam mengusung Calon Bupati dan wakil Bupati.

"jika Parlok lain seperti PNA dan PDA berkoalisi bersama Partai Aceh, tentu memiliki kekuatan besar di parlemen Aceh Jaya dan ini awal yang baik untuk kebangkitan Parlok di Bumoe Meureuhoem Daya ini," Ucapnya.

Tak hanya itu, dari Partai Gerindra dan PPP dipastikan juga kembali ke arah Partai Aceh karna PPP sudah 2 periode bertahan koalisi Partai Aceh begitu juga dengan Gerindra tidak akan berpaling dari partai Aceh karena Ketua umum Partai Aceh pusat H.Muzakir Manaf juga memiliki peran penting di partai Gerindra.

Maka jika Partai Lokal dan dua partai nasional bisa berkualisi kedepan, insyaallah dalam Pilkada kedepan semakin maju dan kuat dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Jika melihat perkembangan politik Aceh Jaya sekarang dan jika berdasarkan aspirasi masyarakat tentu harapan sangat menginginkan agar partai lokal dapat bersatu. Bila politikus menyadari itu dan melepaskan ego sektoral maka koalisi adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan parlok kedepan,"terangnya.

Ia menjelaskan, dalam dunia perpolitikan di Provinsi Aceh, sejauh ini belum ada satupun Kabupaten di Aceh yang mampu mempersatukan parlok di parlemen maka dengan adanya koalisi ini, akan menjadi contoh agar mulai dari tingkat atas hingga tingkat bawah nantinya dapat sinergik dalam menyuarakan butir – butir MoU yang belum selesai hingga saat ini.

" Jika seluruh Aceh mampu berkualisi terutama partai lokal, dipastikan permasalahan butir MoU dipastikan akan segera selesai sebagaimana perjanjian antara RI dan GAM yang telah ditandatangani beberapa tahun yang lalu, cetusnya.(A1)