Gawat, Simpatisan Partai Mengamuk di Pleno KIP Aceh Besar

Simpatisan partai di Aceh Besar mengamuk saat rapat pleno KIP yang berlangsung di gedung DPRK setempat, (10/5)
PENGAWAL | JANTHO - Puluhan simpatisan partai politik di Aceh Besar mengamuk saat pelaksanaan Pleno KIP yang digelar hari ini di ruang gedung DPRK setempat, jum'at 10/5/2019.

Puluhan simpatisan partai tersebut mengamuk diduga kesal karena KIP Aceh Besar tak juga menjalankan rekomendasi Panwaslih yang meminta KIP melakukan penghitungan ulang di sejumlah kotak suara yang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten setempat.

Para simpatisan partai yang sejak pagi telah mengikuti jalannya Pleno KIP Aceh Besar, akhirnya meluapkan amarah dengan membakar kursi dan tenda yang didirikan di luar gedung DPRK Aceh Besar.

Ketua KIP Aceh Besar Cut Agus memang telah menyatakan bahwa mereka menolak permintaan untuk membuka tong suara, dan melakukan perhitungan ulang.

Dan saat berbicara di rapat pleno selepas salat Jumat tadi, dia menyarankan parpol yang merasa keberatan dan memiliki bukti untuk menempuh jalur hukum, menggugat ke Mahkamah Konstitusi.

Namun sejumlah parpol yang hadir, di antaranya PDA dan PNA, tetap ingin agar KIP mengeksekusi rekomendasi Panwaslih.

Alhasil, agenda yang seharusnya pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu itu, justru menjadi arena debat dan saling adu argumentasi, tak berkesudahan.

Sementara di luar gedung terlihat puluhan massa simpatisan terlihat memanas menjelang masuk ibadah salat ashar tadi. Belasan di antara mereka tampak menerobos gerbang utama gedung DPRK, yang dikawal petugas kepolisian.

Mereka sempat bersitegang dengan personil Brimob yang melakukan penjagaan di depan pintu masuk gedung utama DPRK.

Puncaknya menjelang sore tadi. Sejumlah simpatisan yang hadir tampak mengamuk dan membakar tenda dan beberapa kursi yang disediakan di luar area gadung.

Polisi sempat melepaskan tembakan dari unit water cannon yang memang sudah stanby di dalam pekarangan gedung DPRK tersebut. Tembakan air itu lebih diarahkan untuk memadamkan api yang membakar tenda dan kursi-kursi di sana.[]